Info Tangsel
Intensitas Hujan Tinggi, Tembok Penyangga Makam Kamboja Perumahan Pondok Pucung Rubuh
Tingginya volume hujan kemarin menyebabkan wilayah Pondok Pucung Indah sempat banjir di jalan Kemuning Raya, yang merupakan perumahan terlama di Pondok Aren.
Selain banjir, tembok pembatas wilayah perumahan elit Calista Bintaro dengan perumahan Pondok Pucung tak mampu menanggung derasnya volume air dan mengikis pondasi tembok makam, dah alhasil, penyangga tanah tersebut longsor ke anak kali Serua, Kemuning.
Menurut warga sekitar, hujan yang mengguyur wilayahnya di mulai sejak pukul 17.30 hingga pukul 19.30 cukup deras, sehingga warga tak sempat mengantisipasi air yang memasuki permukimannya.
“Hujannya gede, banyak rumah warga khususnya wilayah Rt: 011, Rw : 06 perbatasan Rt: 06, RW : 02 yang terendam air. Warga tak menyangka tembok pemakaman makam Kamboja ikut rubuh. Imbasnya, air ngga jalan dan meluap di lokasi itu,” tutur Agus, tokoh pemuda, perumahan Pondok Pucung Indah 2.
Di katakan Agus, biasanya, air yang langsung surut pasca hujan, namun lantaran tembok penyangga yang menjadi pembatas tanah makam rubuh sepanjang sekira 30 meter, alhasil air tersebut bertahan cukup lama di permukiman warga.
“Biasanya surutnya cepat, tapi karena tembok makam rubuh airnya ngga jalan. Pas rubuh, suaranya kenceng banget, seperti suara ledakan. Brak, longsoran puing nutup jalannya air. Lalu, tumpah ke rumah-rumah warga, yah cukup merepotkanlah,” ucapnya (29/11/2023)
Masih menurut Agus, mendengar kabar tersebut, dinas terkait yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel dan dinas Sumber Daya Air (SDA) langsung berupaya membenahi bongkahan pembatas yang rubuh. Hingga saat ini, 8 personil SDA masih mengangkut puing yang menghambat jalannya air.
“Semalem dari BPBD Tangsel udah datang, dan paginya, ada dari SDA yang angkut batu, pohon penyangga dan bongkahan yang menyumbat aliran air. Kurang lebih 8-9 orang yang kerja,” papar Agus
Sementara itu, Baskoro (68) inisiator warga peduli Bencana Pondok Pucung berpendapat, dinas SDA tidak hanya merapihkan rerutuhan tembok. Ia mencatat, ada tiga (3) masalah banjir yang perlu di perhatikan di wilayah Pondok Pucung.
“Saya berharap SDA ini bukan hanya membersihkan saja, tapi melakukan pendalaman, pelebaran ruas kali di hilir. Dan ini perlu di bahas oleh pihak pengembang Bintaro. Pasalnya, kunci aliran air itu mentok di Bintaro,” terang Baskoro.
Dari pantauan wartawan di lokasi, tembok pembatas makam dalam kondisi mengkhawatirkan atau miring membuat warga ketar ketir untuk memarkirkan kendaraannya di depan rumah.
Dari data luas makam Kamboja sekira 4000 meter, dengan lebar tembok makam sekira 46 meter dan panjang sekira 90 meter, perlu penanganan serius. Pasalnya, tembok tersebut dapat menjadi bom waktu dan terpaksa di topang oleh bahan seadanya. Kemungkinan besar dapat rubuh kembali. (Adt)