Serpong
Sekolah Disegel Warga, Sejumlah Siswa terpaksa Panjat Pagar
18.143.23.153- Ditengah-tengah upaya Pemkot Tangsel meningkatkan sarana dan prasana pendidikan sejak kota ini definitif beberapa tahun silam, ternyata Kasus sengketa lahan yang berujung pada aksi penyegelan lahan maupun fasilitas sekolah tak kunjung padam.
Akibatnya sejumlah siswa terpaksa melompati pagar agar bisa masuk sekolah, jalan menujut sekolah mereka diblokir oleh warga yang mengklaim lahan tersebut adalah miliknya.
Entin Rohatin, Kepala SDN Jurang Mangu Barat 03, Kecamatan Pondok Aren, mengeluhkan adanya aksi penyegelan oleh Matalih dan Mahpud, warga yang mengaku ahli waris.
Atas kejadian ini, dirinya telah melaporkan ke Dinas Pendidikan Kota Tangsel.
“Kalau terganggu ya pastilah. Saya dan guru-guru sini jadi nitip motor di kantor kelurahan (Jurang Mangu Barat),” terangnya ditemui Sabtu (06/12/2014).
Entin berharap, polemik ini tidak berkepanjangan dan bisa diselesaikan dengan kepala dingin. Aksi penggembokan gerbang sekolah, menurutnya, jadi mengganggu proses kegiatan belajar dan mengajar.
Warga yang mengaku sebagai ahli waris pemilik lahan sekitar 100 meter, terang Entin, telah membuat patok pada jalan yang digunakan untuk akses pintu gerbang sekolah. “Belum lagi orangtua murid, kita prihatin dengan adanya masalah ini,” keluhnya.
Pantauan di lokasi, pagar yang terbuat dari besi setinggi 1,5 meter tersebut, terlihat dipasangi rantai dan gembok serta beberapa batang kayu balok berukuran 5X5 centimeter.
Pada pintu gerbang bagian atas juga terdapat dua buah papan triplek yang bertuliskan ” JALAN SD 03 AKAN DI TUTUP KARENA AHLI WARIS MATALIH BELUM TERSELESAIKAN” dan “JALAN SD 03 AKAN DI TUTUP KARENA BELUM TERSELESAIKAN” (source via yud/k6/to)