Komunitas
YASS: Pengelolaan Organisasi Harus Modern
18.143.23.153- Youth and Student for Society (YASS) menilai sudah saatnya, organisasi mahasiswa dan kepemudaan dikelola secara modern. Hal ini untuk mendukung peningkatan kapasitas pemuda dan mahasiswa, khususnya yang ada di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Pengelolaan organisasi secara modern ini tidak hanya untuk meningkatkan kapasitas pemuda dan mahasiswa yang berkecimpung di dalam organisasi. Hal itu juga berdampak terhadap pembacaan pemuda dan mahasiswa dalam konteks sosial dalam menyikapi permasalahan yang ada di Kota Tangsel.
“Pengetahuan akan manajemen organisasi yang dikelola modern, tidak hanya berdampak terhadap internal organisasi itu sendiri, tapi juga berimplikasi terhadap bagaimana merespon permasalahan-permasalahan eksternal,” kata Siti Rahmilah Isnaeni, Ketua Pelaksana kegiatan Pelatihan Manajemen Organisasi Modern dan Analisa Sosial, di Kampung Rawa Lele Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, belum lama ini.
Dijelaskan Nina-sapaan akrabnya pelaksanaan Pelatihan Manajemen Organisasi Modern dan Analisa Sosial sebagai bentuk merespon kebutuhan pemuda dan mahasiswa agar ke depan bisa mengelola organisasi lebih maju dan mampu memberikan kontribusi positif terhadap Pemerintah Kota Tangsel.
“Harus kita sadari bahwa YASS sendiri adalah sebuah penyatuan secara sistematis bagian-bagian yang saling bergantung satu dengan lainnya membentuk suatu keseluruhan yang bulat, untuk mencapai tujuan tertentu,” kata Nina lagi.
Dalam pelatihan yang juga dihadiri beberapa kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Tangsel tersebut, membedah bagaimana cara-cara mengelola organisasi secara modern serta kemampuan menganalisa sosial.
“Organisasi adalah bagian-bagian yang saling bergantung, terdiri dari orang-orang yang harus dipimpin serta digerakkan yang setiap pergerakannya harus dikoordinasikan,” papar Nina.
[nggallery id=12]
Salah satu nara sumber yang memberikan materi Analisa Sosial, Sonny Majid menjelaskan bahwa berbicara analisa sosial berbicara kemasyarakatan atau apa yang disebut dengan society.
“Jika society sudah dilakukan dengan sebuah komitmen kebersamaan untuk saling membesarkan individu atau organisasi, maka apa yang organisasi atau individu itu lakukan sudah berdampak terhadap kondisi sekitar. Itulah yang disebut nilai organisasi,” katanya.
“Nilai organisasi sama dengan posisi tawar organisasi,” ujar Sonny menambahkan.
Sementara itu, Nunung Syarif dari Institute for Banten Development Studies (Ibades) yang memaparkan tentang mekanisme administratif organisasi menjelaskan, salah satu ciri organisasi modern adalah tertib administrasi.
“Tertib administrasi tersebut memudahkan setiap organisasi melakukan evaluasi, tanpa evaluasi kita tidak bisa menyusun suatu kebijakan organisasi yang lebih baik,” tandasnya.
Asmient Chardie yang juga pendiri YASS menambahkan, hal kali pertama yang perlu dilakukan untuk menata sebuah organisasi, adalah sistem manajemennya.
“Ini penting agar organisasi dan setiap anggotanya memiliki kausalitas positif,” ujar pria yang akrab disapa Bang Gentong ini.
Sebelumnya YASS telah menggelar beberapa program kerja, yakni halal bihalal lintas organisasi kepemudaan, organisasi kemasyarakat beserta tokoh masyarakat dan pemuda di Kecamatan Serpong di kediaman Lurah Buaran, Ayadih Sugira. Turut hadir dalam kegiatan halal bihalal Abdul Subhan (Ketua PK) Pengurus Kecamatan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Serpong dan Komunitas Motor Pemuda Pancasila (Komppas).